سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari al Masjidil Haram ke al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(Al-Israa'(17):1)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam bersabda :"Didatangkan kepadaku Buraq,seekor tunggangan putih,lebih tinggi dari keledai dan lebih rendah dari baghal,(1) ia (mampu) meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya(2). Setelah menungganginya, maka Buraq itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku ikat tunggangan itu di tempat para Nabi biasa menambatkan tunggangan mereka. Lalu aku masuk dan shalat dua raka'at di dalamnya. Setelah itu aku keluar dan disambut oleh Jibril dengan secawan arak dan susu. Takkala aku memilih susu, maka Jibril berkata, "Engkau telah memilih fithrah (yakni Islam dan istiqamah)."
(Rasul melanjutkan ceritanya), "Kemudian aku dibawa naik ke langit dunia.Manakala Jibril meminta dibukakan pintu langit,maka terdengar suara yang bertanya,"Engkau siapa ?'
'Jibril,' jawabnya.
'Engkau bersama siapa ?' Tanya penunggu pintu langit
'Muhammad,' jawab Jibril.
Penunggu pintu langit bertanya, 'Apakah dia diutus (untuk dinaikkan kelangit guna menghadap Rabb-nya)?'
'Ya,' jawab Jibril.
Setelah pintu langit dibuka,ternyata aku bertemu Nabi Adam dan ia langsung menyambut kedatanganku sembari mendo'akan kebaikan untukku.
Kemudian kami dibawa lagi naik ke langit kedua.Manakala Jibril meminta dibukakan pintu langit,terdengar suara bertanya, 'Engkau siapa ?'
'Jibril,' jawabnya.
'Engkau bersama siapa ?' Tanya penunggu pintu langit.
'Muhammad,' jawab Jibril.
Penunggu pintu langit bertanya lagi, 'Apakah dia diutus (untuk dinaikkan ke langit guna menghadap Rabb-nya)?'
'Ya,' jawab Jibril.
Setelah pintu langit dibuka,aku bertemu dua orang yang bersaudara misan,yakni Yahya dan 'Isa (3).Setelah menyambut kedatanganku,mereka pun mendo'akan kebaikan untukku.
Kemudian kami dibawa lagi naik ke langit ketiga.Manakala Jibril meminta dibukakan pintu langit,terdengar suara yang bertanya, 'Engkau siapa ?'
'Jibril,' jawabnya.
'Engkau bersama siapa ?' Tanya penunggu pintu langit.
'Muhammad,' jawab Jibril.
Penunggu pintu langit bertanya, 'Apakah dia diutus (untuk dinaikkan ke langit guna menghadap Rabb-nya)?'
'Ya,' jawab Jibril.
Setelah pintu langit dibuka,aku bertemu Nabi Yusuf Alaihis-salam.Sungguh,ia telah dianugerahi setengah ketampanan.Setelah menyambut kedatanganku diapun mendo'akan kebaikan untukku.
Kemudian kami diangkat lagi ke langit keempat.Dan manakala Jibril meminta dibukakan pintu langit ,terdengar suara bertanya, 'Engkau siapa ?'
'Jibril,' jawabnya.
'Engkau bersama siapa ?' Tanya penunggu pintu langit.
'Muhammad,' jawab Jibril.
Penunggu pintu langit bertanya, 'Apakah dia diutus (untuk dinaikkan ke langit guna menghadap Rabb-nya)?'
'Ya,' kembali Jibril menjawab.
Setelah pintu langit dibuka,ternyata aku bertemu Nabi Idris Alaihis-salam.Setelah menyambutku,ia pun mendo'akan kebaikan untukku. " Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wasallam membaca firman Allah Subhanahu wata'ala yang berbunyi : (وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا)'Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.' (QS.Maryam :57)
(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam melanjutkan), "Kemudian kami diangkat lagi ke langit kelima.Dan manakala Jibril meminta dibukakan pintu langit,terdengar suara bertanya, 'Engkau siapa ?'
'Jibril,' jawabnya.
'Engkau bersama siapa ?' Tanya penunggu pintu langit.
'Muhammad,' jawab Jibril.
Penunggu pintu langit bertanya, 'Apakah dia diutus (untuk dinaikkan ke langit guna menghadap Rabb-nya)?'
'Ya,' jawab Jibril.
Setelah pintu langit dibuka, aku bertemu Nabi Harun Alaihis-salam.Setelah menyambutku,ia pun mendo'akan kebaikan untukku.
Kemudian kami diangkat kembali ke langit keenam .Dan manakala Jibril meminta dibukakan pintu langit,terdengar suara bertanya, "Engkau siapa ?'
'Jibril,' jawabnya.
'Engkau bersama siapa ?' Tanya penunggu pintu langit.
'Muhammad,' jawab Jibril.
Penunggu pintu langit bertanya, 'Apakah dia diutus (untuk dinaikkan ke langit guna menghadap Rabb-nya)?'
'Ya,' jawab Jibril.
Setelah pintu langit dibuka,akau bertemu Nabi Musa Alaihis-salam.Setelah menyambut kedatanganku,ia pun mendo'akan kebaikan untukku.
Kemudian kami diangkat lagi ke langit ketujuh.Dan manakala Jibril meminta dibukakan pintu langit,terdengar suara bertanya, 'Engkau siapa ?'
'Jibril,' jawabnya.
'Kamu bersama siapa ?' Tanya penunggu pintu langit.
'Muhammad,' jawab Jibril.
Penunggu pintu langit bertanya, 'Apakah dia diutus (untuk dinaikkan ke langit guna menghadap Rabb-nya)?'
'Ya,' jawab Jibril.
Setelah pintu langit dibukakan, aku bertemu Nabi Ibrahim Alahis-salam. Aku melihatnya sedang duduk bersandar ke Baitul Ma'mur.Tempat tersebut setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu Malaikat [Apabila mereka keluar darinya ,maka ] mereka tidak kembali kagi.
Kemudian aku dibawa ke Sidratul Muntaha. Aku melihat daunnya seperti telinga gajah dan buahnya sebesar tempayan/guci besar.Lalu manakala ia diliputi oleh perintah Allah -seperti yang Allah kehendaki- maka ia berubah. Maka tak ada satu pun makhluk Allah yang dapat melukiskan keindahannya."
(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam meneruskan ceritanya), "Lalu Allah mewahyukan kepadaku apa yang Dia kehendaki untuk diwahyukan,yakni diwajibkan atasku dalam sehari semalam lima puluh kali shalat. Aku pun turun membawa kewajiban itu.Ketika aku bertemu kembali dengan Nabi Musa Alaihis-salam,ia berkata, 'Apa yang diwajibkan oleh Rabb-mu terhadap umatmu ?'
'Lima puluh kali shalat dalam sehari semalam,' jawabku.
Musa berkata, 'Kembalilah kepada Rabb-mu dan mohon keringananlah kepada-Nya untuk umatmu,karena mereka tidak akan mampu melaksanakannya. Aku telah mencoba dan menguji Bani Isra-il.'"
(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam berkata), "Maka aku pun kembali menghadap Rabb-ku dan berkata, 'Wahai Rabb-ku, ringankanlah bagi umatku.' Atas permohonan itu,maka Allah menguranginya lima kali shalat.Setelah itu, aku turun, sehingga bertemu kembali dengan Nabi Musa Alaihis-salam ,ia berkata, 'Apa yang telah engkau perbuat ?' Aku menjawab, 'Lima kali shalat telah digugurkan dariku.'
'Sesungguhnya umatmu tidak akan sanggup,kembalilah kepada Rabb-mu dan mohonkanlah kepada-Nya keringanan lagi untuk umatmu,' saran Nabi Musa Alaihis-salam."
(Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam), "Maka senantiasa aku mondar - mandir antara Rabb-ku dengan Nabi Musa Alahis-salam.Setiap aku kembali kepada-Nya,maka Allah meringankan untukku lima kali shalat. Akhirnya Allah berfirman, 'Wahai Muhammad,hanya lima kali shalat sehari semalam,setiap satu kali shalat Aku lipat gandakan pahalanya menjadi sepuluh. Maka hal itu (menjadi setara dengan) lima puluh kali shalat. Barangsiapa yang berkeinginan (kuat) untuk melakukan kebaikan,lalu dia tidak melakukannya,maka ditulislah satu pahala untuknya. Namun jika dia melakukannya,maka ditulislah untuknya sepuluh pahala. Dan barangsiapa yang berkeinginan melakukan perbuatan jahat, lalu ia tidak melakukannya, maka tidak ditulis apa - apa atasnya. Namun jika dia melakukannya,maka ditulislah atasnya satu dosa.' Lalu aku turun hingga bertemu kembali dengan Nabi Musa Alaihis-salam, aku pun memberitahukan bahwa telah tersisa lima kali shalat sehari semalam.
'Kembalilah kepada Rabb-mu,mohonlah kembali keringanan untuk umatmu. Karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. ' Saran Nabi Musa Alaihis-salam."
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam bersabda, "Aku menjawab, 'Sungguh aku telah berulang kali menghadap dan memohon keringanan kepada Rabb-ku, sehingga aku telah merasa malu.'
(1).[Baghal adalah anak hasil persilangan antara kuda jantan dengan keledai betina].
(2).[Ini menunjukkan bahwa buraq ini berjalan di permukaan bumi, namun ia mampu untuk berjalan dengan sangat cepat, karena langkahnya sangat panjang, seperti yang disifatkan oleh Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wasallam bahwa ia mampu meletakkan telapak kakinya jauh di depan, yakni di ujung pandangan matanya].
(3).[Sebab ibunda Nabi 'Isa Alaihis-salam , yakni Maryam binti 'Imran dan ibunda Nabi Yahya, yakni Asyaa binti 'Imran adalah kakak beradik.
Ahmad (III/148)
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Anas,ia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam bercerita,
"Takkala Allah memperjalankanku di malam hari (isra' mi'raj);aku melewati sekelompok orang yang memiliki kuku-kuku yang terbuat dari tembaga. Dengan kuku-kuku itu mereka mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri. Aku bertanya, 'Siapakah mereka itu wahai Jibril ?' 'Mereka adalah orang-orang yang makan bangkai manusia (yakni,melakukan perbuatan ghibah terhadap kaum muslimin ) dan menodai kehormatan mereka,' jawab Jibril.
Ahmad(III/120)
No comments:
Post a Comment