Thursday, July 22, 2010

Kisah pembangunan Ka'bah,I




     Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu Anhuma,ia mengatakan bahwa wanita pertama yang membuat ikat pinggang adalah ibu Isma'il,hal itu ia lakukan agar dapat menutupi(kehamilannya)dari Sarah(isteri Nabi Ibrahim yang pertama,ibunya Ishaq).kemudian Ibrahim membawa isterinya(Hajar)dan puteranya,Isma'il,yang masih dia susui.Hingga akhirnya Ibrahim menempatkan keduanya di dekat Baitullah di sebuah pohon besar di atas sumur Zamzam di bagian atas Masjidil Haram.Dan ketika itu belum ada seorang pun di Makkah,dan juga tidak ada air.Beliau meninggalkan keduanya setelah meletakkan sebuah kantung yang berisi kurma dan tempat dari kulit yang berisi air.Kemudian Ibrahim melangkah pergi,lalu Hajar pun menyusulnya seraya bertanya,"Wahai Ibrahim,ke mana engkau akan pergi?(Apakah)engkau(akan)meninggalkan kami di lembah yang tidak ada seorang pun manusia dan tidak ada sesuatu pun ?"Hajar terus- menerus menanyakan hal itu,namun Ibrahim tidak menoleh kepadanya.Maka Hajar bertanya kembali:"Apakah Allah yang menyuruhmu melakukan ini?" "Ya,"jawab Ibrahim.Hajar pun berucap:"Kalau memang demikian,Dia tidak akan membiarkan kami."

          Hajar pun kembali,dan Ibrahim melanjutkan perjalanan,hingga ketika sampai di sebuah bukit di mana mereka tidak melihatnya,beliau menghadapkan wajahnya ke Baitullah.Beliau berdo'a dengan beberapa do'a seraya mengangkat kedua tangannya,dan mengucapkan:

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ

الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ

وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
"Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Rabb kami,(yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur."(QS.Ibrahim:37)



        Lalu Hajar menyusui Isma'il dan meminum dari air(dalam tempat dari kulit)tersebut,dan ketika air yang ada di dalam kantong itu habis,ia pun merasa kehausan,demikian pula puteranya.Di lihatnya puteranya merengek-rengek kehausan.Kemudian ia menaiki Shafa,bukit yang paling dekat dengannya.Ia pun berdiri di atasnya,dan kemudian menghadap ke lembah sambil melihat-lihat,adakah seseorang,tetapi dia tidak melihat seorang pun.Setelah itu ia turun dari Shafa,hingga ketika sampai di lembah,ia mengangkat ujung bajunya dan berlari kecil dengan susah payah hingga berhasil melewati lembah.Lalu ia mendatangi bukit Marwah,dan kemudian berdiri di atasnya sambil melihat,apakah ada seseorang yang dapat dilihatnya ?Tetapi dia tidak melihat seorang pun,hingga ia melakukan hal itu sampai tujuh kali."

         Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
         "Karena itulah orang-orang melakukan sa'i(berlari-lari)di antara keduanya(Shafa dan  
         Marwah.)"

      Ketika menghampiri Marwah,ia mendengar sebuah suara.Ia pun berkata kepada dirinya sendiri: "Diam."
Kemudian ia berusaha mendengar suara itu lagi hingga ia pun dapat mendengarnya.Lalu ia berkata,"Engkau telah menperdengarkan.Apakah Engkau dapat menolong ?"Tiba-tiba ia mendapatkan Malaikat di tempat sumber air Zamzam.Kemudian Malaikat itu menggali tanah dengan tumitnya(dalam riwayat lain dengan sayapnya)sehingga muncullah air.
            Kemudian ia membendung air dengan tangannya seperti ini.Ia menciduk dan memasukkan air itu ke tempatnya.Dan setelah menciduknya,air itu terus mengalir dengan derasnya."

     Ibnu 'Abbas mengatakan bahwa Nabi Shallallhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
"Semoga Allah mengasihi ibu Isma'il.Seandainya saja ia membiarkan Zamzam -atau beliau 
       bersabda,'Seandainya ia tidak menciduk airnya,-niscaya Zamzam akan menjadi mata air yang 
       terus mengalir(menjadi sungai yang mengalir)."

    Kemudian Ibnu 'Abbas Radhiyallahu Anhuma mengatakan :"Lalu ia meminum air itu dan menyusui anaknya.Kemudian Malaikat itu berkata kepadnya :'Janganlah engkau khawatir akan di terlantarkan,karena di sini ada sebuah rumah Allah(Baitullah)yang akan di bangun oleh anak ini dan ayahnya.Dan sesungguhnya Allah tidak akan menelantarkan ahli Baitullah.

       Baitullah itu posisinya lebih tinggi dari permukaan bumi,seperti sebuah anak bukit yang terkena banjir sehingga bagian kiri dan kananya terkikis.

      Keadaan Ibu Isma'il terus demikian,hingga sekelompok Bani Jurhum atau sebuah keluarga dari kalangan Bani Jurhum datang melalui jalan kida' melewati mereka.

     Pada mulanya mereka(sekelompok Bani Jurhum itu)singgah di daerah sebelah bawah Makkah,lalu mereka melihat burung berputar di angkasa.Mereka pun berkata,"Burung itu pasti sedang mengitari air,padahal selama ini kita mengetahui bahwa lembah ini tidak ada air."Mereka pun mengutus satu atau dua orang utusan.Ternyata utusan itu menemukan air.Lalu mereka kembali dan memberitahukan tentang air tersebut.Maka mereka pun mendatanginya."

      Ibnu 'Abbas selanjutnya menceritakan,"Ibu Isma'il ketika itu sedang berada di sumber air itu.Mereka pun bertanya kepadanya:'Apakah engkau mengizinkan kami untuk tinggal di sini?' 'Ya, tetapi kalian tidak mempunyai hak atas air ini,'jawab ibu Isma'il.Mereka pun menyahut:'Baiklah."

    Kemudian  Ibnu 'Abbas Radhiyallahu Anhuma menceritakan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun bersabda,"Maka ibu Isma'il menerima mereka,karena ia menginginkan teman."Selanjutnya mereka tinggal di sana dan mengirimkan utusan kepada keluarga mereka untuk datang dan menetap di sana bersama mereka,sehingga berdirilah beberapa rumah.

   Ketika Isma'il tumbuh menginjak usia remaja dan belajar bahasa Arab dari mereka,ia menjadi seorang yang paling dihargai dan di kagumi.Setelah sampai usia dewasa mereka menikahkannya dengan seorang wanita dari kalangan mereka.Setelah itu,ibu Isma'il pun wafat.
Bersambung...













 

No comments:

Post a Comment