Lalu Abrahah mengirim surat kepada Najasyi dengan mengatakan, "Sungguh,aku akan membangun sebuah gereja yang belum pernah dibangun sebelumnya untukmu di negeri Yaman." Kemudian Abrahah menjalankan proyek pembangunan sebuah gereja yang megah di Shan'a'.Bangunannya menjulang tinggi dan altarnya pun demikian.Semua sisinya dihias dengan megah .Orang Arab menyebutnya dengan al-Qullais karena ketinggiannya .1 Maksudnya,jika orang melihat ketinggiannya dari bawah,maka peci (qalansuwah)nya hampir jatuh dari kepalanya,karena tingginya bangunan tersebut.
Abrahah al-Asyram 2 bertekad agar orang-orang Arab memusatkan hajinya ke sana,sehingga haji mereka tidak lagi perpusat di Ka'bah kota Makkah.Maka ia menyerukan tekatnya tersebut di wilayah kerajaannya,sehingga orang-orang Arab suku Adnan dan suku Qahthan membenci tekadnya tersebut.
Kaum Quraisy pun menjadi sangat marah karenanya,sehingga sebagian orang dari mereka mendatangi gereja itu dan masuk ke dalamnya di waktu malam lalu membuat kerusuhan di dalamnya,kemudian kembali pulang (sebelum siang).Ketika para penjaga gereja melihat kejadian tersebut,mereka melaporkan hal itu kepada raja Abrahah .Mereka berkata kepadanya "Ini dilakukan oleh sebagian orang-orang Quraisy karena mereka kesal kepadamu yang telah menjadikan gereja ini sebagai tandingan bagi bait (rumah) mereka (yakni Ka'bah)."Lalu Abrahah bersumpah bahwa ia akan meyerang Ka'bah di Makkah dan menghancurkannya berkeping-keping.
Muqatil bin Sulaiman menceritakan bahwa beberapa pemuda dari suku Quraisy memasuki gereja tersebut,lalu menyalakan api di dalamnya,sedangkan pada hari itu cuaca sangat panas,sehingga gereja tersebut terbakar dan ambruk.
Karena itulah,Abrahah bersiap-siap dan berangkat dengan membawa pasukan tentara yang berjumlah besar dan tangguh,agar tidak seorang pun bisa menghalang-halanginya.Ia mengendarai gajah yang begitu besar,yang belum pernah ada gajah sebesar itu sebelumnya.Gajahnya itu diberi nama Mahmud,yang dikirimkan oleh Najasyi (raja Habasyah) kepadanya untuk keperluan itu.Ada yang mengatakan bahwa ada delapan ekor gajah yang dibawanya.Ada juga yang mengatakan dua belas ekor,selain yang dikendarai Abrahah.Wallaahu a'alam.
Hal itu dimaksudkan untuk menghancurkan Ka'bah dengan cara mengikat setiap sudut Ka'bah dengan rantai,lalu rantai itu di kalungkan di leher gajah.Jika gajah itu dihalau,maka tembok Ka'bah akan runtuh dengan sekali tarikan saja.
Ketika kaum Arab mendengar perjalanan Abrahah,mereka menganggapnya sebagai perkara yang sangat gawat.Mereka bertekad untuk membela Ka'bah dengan menghalangi serangan tentara Abrahah,dan menghalangi orang yang ingin menghancurkannya.
Salah seorang pembesar dan raja dari negeri Yaman yang bernama Dzu Nafar tampil keluar,menyeru kaumnya dan seluruh kaum Arab untuk ikut bersamanya melawan Abrahah .Ia berseru untuk berjuang membela Ka'bah serta menghalangi keinginan Abrahah untuk meruntuhkan dan menghancurkan Ka'bah.
Maka mereka menanggapi seruannya dan berperang melawan Abrahah.Akan tetapi Abrahah....................Bersambung...
1. [ Lafazh qalansuwah (peci) diambil dari akar kata yang sama,yakni al-qals ].
2. [Artinya yang pesek dan sumbing,bekas pedang Aryath,ketika mereka berduel ].
No comments:
Post a Comment